zopfan adalah zopfan adalah Deklarasi Kuala Lumpur 1971 & Kesepakatan ZOPFAN di ASEAN Deklarasi Kuala Lumpur adalah kesepakatan antar negara anggota ASEAN yang ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality) merupakan salah satu deklarasi instrumen politik ASEAN yang bertujuan untuk menjaga kawasan Asia Tenggara
zopfan adalah Tujuan ZOPFAN adalah untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai zon keamanan dan bebas nuklear. Penyataan pendirian dalam isu Ukraine, ZOPFAN adalah suatu bentuk deklarasi yang bertujuan untuk menciptakan keamanan dan stabilitas regional di kawasan Asia Tenggara, mengingat Asia
zopfan adalah Singkatan dari ZOPFAN Menurut Kamus Singkatan, Arti dari ZOPFAN dalam Kamus Singkatan adalah Bagi bangsa-bangsa di kawasan asia Tenggara terutama negara-negara ASEAN, istilah ZOPFAN (Zone of Peace Freedom and Neutrality) sudah sering didengar. Konsep ZOPFAN secara eksplisit memuat bidang kerjasama politik ASEAN untuk mewujudkan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara berdasarkan semangat hidup berdampingan dan saling pengertian dengan mengacu kepada asas-asas Piagam PBB. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Malaysia, pada tahun 1971 di Kuala Lumpur saat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet sedang berlangsung. Berakhirnya Perang Dingin mengakibatkan munculnya dua pandangan berbeda dari negaranegara ASEAN, di satu sisi mengatakan ZOPFAN masih relevan walaupun Perang Dingin telah tiada. Sedangkan disisi lain mengatakan ZOPFAN sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sekarang. Untuk menganalisa permasalahan dalam tesis ini menggunakan Teori Amity & Enmity dan Regional Security yang dikembangkan oleh Barry Buzan di dalam bukunya yang berjudul People, State and Fear: an Agenda for International Security Studies in the Post Cold War Era. Yang dimaksud dengan amity adalah hubungan antar negara yang terjalin berdasarkan mulai dari rasa persahabatan sampai pada ekspektasi (expectation) akan mendapatkan dukungan (support) atau perlindungan satu sama lain. Sedangkan yang dimaksud dengan enmity oleh Buzan dikatakan sebagai suatu hubungan antar negara yang terjalin atas dasar kecurigaan (suspicion) dan rasa takut (fear). Berdasarkan uraian tersebut Penulis membuat hipotesa bahwa ZOPFAN pasca Perang Dingin tetap relevan, hal tersebut dikarenakan masih banyak terdapat ketegangan dan potensi konflik di kawasan ini, termasuk pengaruh dari luar kawasan berupa perkembangan keadaan dan situasi keamanan di Asia yang masih tidak menentu dan penuh ketidakpastian (uncertainty). ASEAN tentunya akan tetap pada cita-cita semula dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan Asia Tenggara. Maka sekarang inilah merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kerja sama (amity) dengan melupakan persengketaan-persengketaan masa lalu yang menimbulkan hubungan tidak harmonis dan saling bermusuhan (enmity) diantara negara-negara ASEAN